Powered By Blogger

Kamis, 21 April 2016

The Serial of Marquez Family #14



Cerita sehari hari marc dan keluarganya selalu asyik untuk di tunggu!
Kali ini cerita kegalauan mami Roser saat Marc dan Alex pergi race ke benua amerika. kangen dua jagoannya!!

Sehari atau dua hari saat Papi Julia, Marc dan Alex pergi ke sirkuit selalu jadi hari yang menyenangkan buat mami Roser apalagi kali ini Alicia juga sedang liburan di rumah kakek Ramon. Perfect! Me time!. Memiliki 2 anak laki laki dan 1 perempuan yang sifat malasnya terbawa kakak laki lakinya seperti punya 3 anak laki laki. Tapi betulkah kemalasan Alicia karena pengaruh kakaknya atau pengaruh kucingnya?

Pagi itu mami Roser bangun dengan senyum terbentuk dibibirnya. Alasan pertama karena ngga harus repot menyiapkan makanan pagi 3 menu yang memusingkan. Dua jagoannya dan suami tercinta mami Roser alias papi julia memiliki selera sarpan yang beda beda. Konsekuansinya, mami roser harus masak 3 menu, beruntung Alicia satu selera dengan Marc, kalo tidak terpaksa mami harus buat 4 menu. Papi julia paling suka sarapan telur rebus dan kentang goreng, Marc maunya spaghetti, sedangkan alex sandwich isi ham.

Mami Roser menyungging senyum sambil melakukan streching yang diam diam gerakan strechingnya diikuti oleh maru, kucing kesayangan Alicia.
streching!!



Alasan kedua, ngga perlu ngomelin Alex yang hobby naruh handuk basah habis mandi di atas kasur. hayo siapa yang punya hobby kayak alex? keluar kamar mandi pake handuk, dan habis buat handukan trus di taroh kasur begitu aja. Setiap hari mami Roser selalu ngoceh " Alex, kalo habis mandi handuknya di jemur, jangan ditaruh di atas kasur, bla bla...", dan setiap hari Alex pun menjawab " iya mam, besok engga". Tapi besokannya tetep begitu lagi

Alasan ke tiga adalah, ngga perlu ngoceh lagi tentang kebiasaan Marc yang suka mencet pasta gigi di bagian depan. Mami selalu kasih contoh untuk pencet pasta gigi dari bagian belakang, tapi Marc lebih suka pencet bagian depan, jadi yang kempes depan dan gelembung di belakang. Buat Marc alasan mami itu ngga krusial, jadi tetep aja besokannya Marc pencet dari bagian depan. Ini bukti kalo cara pencet odol kayak Marc orang keras kepala. Mami pun sabar, dan lama lama depresi tiap liat pasta gigi udah kempes lagi bagian depannya. Apa susahnya pencet bagian belakang?

mami maunya C tapi Marc sukanya C, kalo kamu yang mana?
Alasan keempat adalah masih seputar handuk. Papi Julia itu punya kebiasaan yang ngga hilang dari dulu yaitu lupa bawa handuk ke kamar mandi, jadi tiap pagi kalo ada papi di rumah pasti ada teriakan papi manggil mami minta handuk. 

Bahagianya cuma sampai hari ke 3, hari ke empat mami mulai kangen, dan mulai nelfon, apalagi seperti sekarang mereka bertiga pergi cukup lama karena setelah argentina lanjut austin. Mami kangen juga suasana sibuk di pagi hari bikin sarapan. 

"Halo Marc? "

"Iya mam...mami apakabar?"

"Baik, breakfast apa hari ini?'

'hehehehe...spaghetti "

"enak, spaghetti di argentina"

'hmmm enak buatn mami, ngga ada psaghetti seenak kalo mami yang buat"

Mami senyum senang, sejak kecil Marc paling bisa bikin mami happy

'Alex mana marc, mami mau ngomong"

marc menyerahkan HP nya ke alex yang duduk di depannya, urutannya selalu sama kalo mami telefon Marc lalu Alex dan terakhir papi Julia.

"Alex, kunci kopernya mana? itu koper waktu motogp qatar belum dibongkar, kamu bawa koper mami ya"

Alex garuk garuk kepala " kuncinya kebawa ke sini mam hehe"

mami langsung ilfil ngomong sama Alex dan HP beralih ke Papi

"Pap, di argentina mesti extra jagain marc di luar sirkuit, mami khawatir Marc di sosor perempuan argentina yang waktu itu, duh agresif banget, kalo ada undangan pesta ditolak aja ya pap. mami lebih khawatir kalo marc sama temen temen di luar sirkuit, jangan kasi dia nyetir mobil sendiri ya pap"

Papi cuma ngangguk angguk, mami sejak dulu selalu khawatir kalo marc sama temen temen di luar sirkuit, saking protektifnya marc dan alex ngga dikasi ijin bikin SIM untuk motor biar ngga berkeliran naik motor. Untung SIM mobil masih dikasih ijin. Kalo enggak bakal jadi cowok pingitan. Kadang paranoid mami berlebihan kalo Marc dan Alex di luar lintasan. Mami begitu paranoid dengan temen temen marc di luar balapan sampai sampai waktu Marc diundang pesta ultah temennya, mami dan papi julia ikut, mereka nungguin di mobil. Ngga boleh terlalu malem, ngga boleh mabok mabokan.

****

Mami ngga sabar setelah lebih dari 2 minggu dtinggal 3 pria kecintaanya, hari ini mereka akan pulang. Mami udah nyiapin makanan kesukaan mereka. Apalagi kali ini Marc menang di argentina dan austin, hati mami betul betul berbunga bunga. 

"Jagoan mami pulaang " teriak mami di depan pintu, selalu seperti ini sejak Marc berusia 7 tahun. lalu Alex mengantri pelukan di belakang Marc. Adakalanya marc merasa jengah karena sekarang ia adalah pria berusia 23 tahun bukan bocah laki laki kecil usia 7 tahun. 

Penerbangan panjang yang melelahkan, sejak kecil marc paling tidak suka naik pesawat sebetulnya, penerbangan amerika eropa ini paling menyita energinya. Marc memarkir kopernya begitu saja di depan Tv lalu ia memabnting tubuhnya di atas sofa tanpa melepas sepatu. Sementara Alex langsung ke kamarnya, untuk membongkar koper dari qatar karena sejak dari bandara tadi mami sudah mengingatkan untuk segera membongkarnya sebelum menjadi sarang jamur.

'Marc, kopernya taruh kamar dulu "

"Iya mam, " jawab Marc sambil merem

lima menit kemudian koper masih tergeletak di depan TV

'marc, bawa koper ke kamar, ganti baju trus mandi kan lebih enak istirahatnya, ini mami udah masak spaghetti pesananmu "

'iya mam lima meniiittt lagi"

"bener ya 5 menit, mami ke kamar dulu nyiapin baju papi, nanti mami balik kopernya udah dipindahin ya"

'okay mam"

lima belas menit kemudian....

Marc masih tidur tiduran di sofa dan kopernya masih belum berubah dari posisinya

"Marc, kok belum dipindah ini udah lebih dari 5 menit"

"masa mi, belum"

'papi udah selesai mandi, mami udah selesai beresin koper papi di kamar tadi"

"hehehe..1 lagu lagi deh mi" nego marc lalu kembali mendengarkan musik lewat head setnya, volumenya di naikin biar omelan mami ngga kedengeran

mami mulai kesel, lalu pergi ke kamar Alex.

'Alex, nah gitu doong, kalau tiap kali pulang koper langsung diberesin"

"Iya mam, ini udah beres'

'langsung masukin mesin cuci ya"

'iya mam, ada lagi?'

'oia, tolong ambil headset marc kasi ke mami ya"

Marc itu suka banget dengerin lagu, pakai headset kalao udh gitu jadi susah diajak ngobrol.

Lima belas menit kemudian setelah Alex beres urusan mesin cuci. Ia ke kamar mami

"Ini mam"

Mami melotot " buat apa?'

"Kan mami tadi bilang minta diambilin keset punya Marc?"

"Alex!! mami bilang headset bukan kesettttt...!!' teriak mami kesal

Alex garuk garuk kepalanya yang ngga gatel sambil nyengir salting.

tiktoktiktoktiktok....

Mami langsung nyium alex gemezz, lalu bergegas ke ruang tengah. sesuai keyakinan mami, Marc masih belum beranjak, bahkan kini bocah itu tertidur.

Pelan pelan mami melepas headset marc yang melilit tak keruan, bisa bisa marc tercekik kabel head set kalo tidak segera di lepas. Marc justru terbangun, dan menyadari mami di depannya Marc langsung panik,

"Iyaa iya maam, marc pindahin kopernya sekarang...jangan marah maam cantikk"

Ucap Marc sambil sempoyongan bangun. Mami roser mencegahnya lalu memeluk Marc dan menciuminya

"Mami kangen Marc..."

Marc tersenyum senang " Iya mam, kangen denger omelan mami hehehe"


see u on TSOMF #15



'



Sabtu, 09 April 2016

The Serial Of Marquez Family # 13

Sport Award night!


Ceritanya Marc sekeluarga diundang hadir di acara malam penganugerhan Sport Awar 2016. Pastinya perut kalian harus siap siap siap dikocock dari awal sampai akhir. Jadi jangan baca di tempat umum takut disangka gila. jangan baca tengah malem trus ngakak ngakak nanti dikira kuntilanak. jangan juga baca di toilet umum ntar di gedor karena keasyikan baca ngga kelar kelar di toilet. jangan juga baca di kelas karena bakal bikin menderita saat kepengen ketawa tapi takut ketauan nyolong baca FF. Jadi bacalah saat hari minggu di rumah lagi santai pas banyak orang dan ajakin deh mereka jadi pemca setia blog ini hahay,,,

maaf atas kesalah penulisan judul kemarin, ini seri ke 13 bukan 12, kalo yang 12 ini linknya
TSOMF #12

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Marc si abang ganteng sedunia, memilih kemeja hitam + celana hitam + jas hitam + dasi hitam.  meletakaan baju yang akan dikenakan di atas tempat tidurnya. Alicia memperhatikan dari jauh, Nampak wajahnya sedih. Ia teringat kali terajhir marc memakai pakian hitam hitam itu adalah saat menghadiri pemakaman salah seorang pejabat penting di Spanyol. Lalu Alicia melangkah lunglai ke kamar Alex.

Alex sedang bedendang riang dengan suara falls-nya, entah kenapa suara Alex itu memapu mengusir kesedihan hati Alicia dan berganti dengan amarah dan ingin berteriak “ diaammm”
BRAKK!! Alicia membuka kamar alex dengan kasar. Otomatis Alex langsung kaget dan mingkem.

“nah gitu dong, gantengan diem!  kalo nyanyi ilang gantengnya” Jawab Alicia dan langsung masuk lalu duduk di kasur alex. Alex menepuk jidatnya sambil nyengir

“kok belom dandan, kamu kan yang paling lelet kalo dandan…” Tanya Alex ke Alicia

“Dandan mau kemana?’

‘Sport Award lah..kita sekeluarga kan di undang, lupa ? kecil kecil pikun huuuh” sambil menoyor kepala Alicia hingga nyungsep ke bantal

“Kan batal, “ Jawab Alicia santay sambil merapihkan rambutnya dengan jari

‘hah, batal?? Serius? Yaaah ga jadi tebar pesona nih aliias tepe tepe …”

Alicia langsung nyengir jijay mendengar alas an Alex “ Idiiihhh, kerjaan tepe tepe muluk dapat cewek juga enggak”
“Ih dasar kayak sendirinya punya aja, eh btw kenapa ngga jadi?”
“ya kan, marc nya aja ngga berangkat yang mau terima Award masa kita berangkat??”

“haah marc, ngga berangkat? Kenapa? Kok ngga bilang?”

‘Iya belom bilang aja, marac mau menghadiri pemakaman’

“siapa yang meninggal?”

‘Ngga tau, kepo banget sih.  Udah biarin aja kita main game aja yuks”

“eh bentar mom sama dad, udah tau belum? “

“Ya pasti udah taulah, biasanya jug akit ayang dikasih berita paling terakhir weeew”

“Oh iya bener juga, ya udah yuk pasin PS aja”

Dan mereka berduapun main PS




Marc menuruni tangga dengan setelan jas yang tadi ia siapkan, ia Nampak gagah dan misterius dengan setelan jas itu. Mom dan Dan juga sudah rapi menunggu di ruang tengah
“Waaah liat pi, anak mami ganteng  sekali, udah ngalahin ganteng ganteng serigala, hihi ini ganteng ganteng pembalap “  komentar si mami kebanyakan nonton sinetron

‘Eh maksud mami anak kita ganteng sekali “ ralat mami. Semula Papi Julia yang protes akhirnya ngga jadi. Kalo yang masih inget serial marquez family seri entah berapa pasti masih inget kajidian papi dan mami berantem gara gara mami salah ngomong,

Marc cengar cengir seneng, sejak kecil dia yang sellau kebagian di puja dan alex dicela haha…( Alex ngga bakal baca FF ini kayaknya, Piss ya Alex muaah). Lanjut

“Alex dan Alicia mana mam?”

Mom Roser melihat jam di pergelangan tangannya “ Masih 15 menit  lagi, kayak ngga tau adik adikmu sukanya ngepas”

Marc mengangkat kedu alisnya dan mengankat bahunya sejenak. Selalu menjadi pihak yang menunggu. Tapi menurut Marc lebih baik menunggu daripada telat.
Sambil membuka buka sosmed di hapenya, Marc melihat 10 menit sudah berlalu dan tidka ada tanda tanda Alicia dan Alex turun.

“yeyyyayyyyy hore horeee huu hup kyaaaaaaaa uhuyyyy menaaaangggg menangggg” terdengar suara gaduh dari kamar Alex.

Marc langsung berlari menaiki tangga dan membuka kamar Alex. Saat pintu kamar di buka tampak Alicia sedang jingkrak jingkrak di atas kasur Alex sambil mengangkat bantal seperti mengangkat piala. Sementara Alex dan posisi terkapar  di atas karpet dengan wajah bête.
Marc mengerucutkan bibirnya “ Kaliaaaaannn!!! Kenapa belum siap siap? !!! Apa kalian lupa hari ini Sport Award haaahh?!!

Alex langsung terduduk “ Kata Alicia ngga jadi karena lu mau ke pemakaman?”
“Dasar bodoh, mana ada ke acara pemakaman malem malem???’ sanggah Marc dengan murka

“Itu kan baju yang dipake ke pemakaman waktu itu “ Sela Alicia

‘Ngga usah banyak alesan, sekarang kalian siap siap, waktunya 5 menit dari sekarang!!!’ bentak Marc lalu balik badan dan meninggalkan Alex dan Alicia yang saling berpandang pandangan

Waduh gawattt!! “ bathin Alicia, sebelum Alex menghabisinya Alicia langsung kabur ke kamarnya dan berdandan seadanya. Untung udah mandi jadi tinggal pakai gaun, dan bermake up kan bisa dibantu mami saat dalam perjalanan nanti.

Marc berdiri di samping pintu mobil sambil memperhatikan jam di tangannya dan berteriak “5…4…3…2…satu setengahhhhh” Alex dan Alicia belum muncul…..

Baru ketika Marc akan menyebut satu, kedunya muncul di muka Marc. Alex dipastikan tidak mandi dan mungkin ngga gosok gigi ( yeakk!!). Alicia namapak kontras antara gaun yang dipakai dengan mukan dan rambut yang acak acakan tanpa make up.

Marc duduk di samping supir. Sdangnkan Alicia dan mommy di bangku ke dua lalu alex di bangku paling belakang bersama papi.

Marc yang duduk di depan Cuma geleng geleng , menghela nafas lalu menghembuskannya pelan, mencoba memperbaiki moodnya, lalu seperti biasa dia kembali masuk ke dunia maya.

Sementara mami sibuk mendandani Alicia , sedangkan papi membantu Alex merapikan kancing kemejanya yang ngga pas.

Tepat saat mobil yang mengantar mereka sampai di lobby hall, kegiatan dandan Alicia dan Alex selesai.

Semua sudah turun kecuali marc. “ Eh Alex, marc kok ngga turun coba dilihat”

Alex berjalan malas ke pintu depan , dia sudah menduka pasti marc merem keasyikan denger lagu via headset di telinganya. Benar saja!

Alex menarik kabel headset. “ Udah sampai pangerannnn!!” teriak Alex ketus
Marc bergegas mengejar keluarganya yang sudah beberapa langkah di depannya. Marc memperhatikan langkah Alex yang tidka biasanya. Sepatu yang dipakai Alex tanpaknya tidak nyaman.

Marc menyusul mensejajari Alex “ Kenapa kakinya?”

“tau nih sakit yang kiri, apa kakiku membesar ya, kayak kesmepitan gitu…”
‘yang kanan juga?”

“Ngga sih yang kiri aja”

‘Coba berenti dulu…” Marc tidak tega juga melihat alex kesakitan

‘ngga usah deh nanti aja, malu banyak orang” tolak Alex

Akhir dengan terpincang pincang sampilah di lift.
Satu lift kebetulan hanya muat 7 orang, selain keluarga marquez ada  Garbine Muguruza bersama ayahnya.

Marc tersenyum dengan jurus maut peleleh hati wanita. Garbine membalas senyum Marc dengan tersipu. Lalu Mr, Muguruza bersalaman dengan Mr Julia, dengan kaya yang sangat jantan dan elegan. Beberapa detik kemudia ekspresi wajah Marc ketakutan sambil menunjuk nunjuk Alex tanpa berkata jelas. Semua orang di Lift bingung tidak mnegerti apa yang membuat Marc super ketakutan, kecuali Alicia. Dia sangat mengerti kakaknya si pebalap hebat yang su[er berani di lintasan dan tidak takut apapun kecuali satu hal. Yaitu binatang imut dengan sayap coklat mengkilap yang sekarang sedang bertengger manis di dada kiri jas Alex. Kecoak!.  Teriak Alicia

Semua menjauhi Alex dengan wajah takut dan jijik termasuk Mr Muguruza yang tadik Nampak menyeramkan, ternyata juga takut kecoak. Sementara Alex hampir mati berdiri, Alex juga sangat takut kecoak, ia tak dapat bergerak di tampatnya saking ketakutannya. Dan tak satu orangpun yang berani membuang kecoak dari jas Alex. Alicia tersenyum girang melihat ekspresi wajah wajah orang dalam lift yang ketakutan. Dengan santai Alicia mengambil selembar tisyu dalam tasnya lalu menangkap kecoak itu dengan wajah biasa saja.

Lalu menakuti mami dengan kecoak yang ia pegang, mami teriak “ Alicia awas ya” teriak mami, Alicia tertawa tawa senang sambil menakuti yang lain, wajahnya jahilnya Nampak puas.  Lift berhenti d roof top. Semua ingin keluar dari lift duluan sambil kegeleuhan dengan kecoak itu.

Sebelum memasuki ballroom ada pengecekan security, semua oranag mengikuti prosedur dengan lazim. Saat tiba giliran Alicia, “pak tempat sampah di mana?’ Tanya Alicia pada team security di tenpat registrasi

“Biar saya buang sampahnya “ security itu menawarkan diri karena melihat Alicia hanya ingin membuat secarik tisyu

Namun saat Alicia menyerah tisyu ke tangan sekuriti, sang asekurrti langsu berteriak dan menghamburkan tisyu itu, sambaill teriak “kecoaaakkk” dan kontan seluauruh orang yang ada di bagian registrasi ikut teriak dan berhamburan. Si binatang kecil imut dengan sayap coklat mengkilap pun bebas.

Alicia cekikian lalu ngeloyor  masuk ke ballroom. Langsung menuju deretan kursi di depan. Duduk di tengah dipaiti momoy daddy serta Marc Alex,

“kemana aja sih lelet satu ini,” omel Alex saat Alicia nimbrung mau lewat sambil ngegelitik pinggang Alicia dengan telunjuknya. Alicia yang tukan geli reflek nampol jambul Alex, yang seketika itu juga langsung bubar.

Alex, syok dengan jambulnya yang porak poranda, sementara Alcia duduk manis di sebelah Marc.

“Nah looh, iseng sihh” ucap marc ke Alex mencerminakan dukungan ke Alicia

“siang gw hari ini, ada kecoak nemplok, jambul rusak, kaki sakit “

“makanya mandi jadi kecoal ngga nemplok, kecoak kan sukanya sama yang kotor kotor hahahaha…” (bayangin marc ngakaknya kyak di pre event argentina 2016 yakk”)

“ssssstt kenceng amat ketawanya sih kak? “ Alicia protes sambil meninju lengan Marc

Marc langsung hard break ketawanya. Senyap.

“Al, jadi kecoaknya kamu  kemanain tadi, jangan bilang kocak masih kamu simpen dalam tas?” Tanya Marc dengan wajah ngeri liat tas Alicia

Alicia nyengir lalu mendekatkan tas nya ke arah Marc, spontan Marc  langsung meninju tas Alicia sampai mendarat di bangku mami Roser.

Mami Roser mendelik “ Apa apan sih kalian ini, ngga di rumah ngga di mana mana, rebut aja kerjaannya!” keduanya langsung nginyem

“Tuh kan, kakak sih , lagian kan ngga mungkin Al nyimpen kocoak di tas” protes Alicia sambil berbisik di telinga Marc

“Eh tumben manggil kak” komen Marc ngga nyambung

“ini kan di tempat umum, mami bilang harus panggil kamu kakak”

“ OOOhhh “

 Alex masih penasaran dengan sepatu kirinya yang menyiksa, diam diam ia melepasnya dan aroma terasi pun menyebar.

“Al kok bau terasi ya?” Tanya marc, lalu Alicia mengendus…”iya kak, bener…”

“kalian ngapain sih kayak kucing aja ngendus endus?” Tanya Alex

“Lex, ngga nyium bau terasi, kok baunya makin kuat pas deket elu ya?” Tanya Marc

Marc menatap Alex curiga dari atas sampai bawah dan matanya berhenti ketika melihat Alex tidak memakai sepatu kirinya.

“Hmm… tau deh sumbernya sekarang, tuh !!” kata marc sambil menyengol nyenggollengan Alicia dan menunjuk kaki Alex

Spontan Alicia langsung nutup idung dan merogoh tas mengeluarkan botol parfum dan menyerahkan ke Marc. “ semport pakai ini kak, sebelum neyebar baunya ke seluruh ruangan “

Dengan sigap Marc menerima botol parfum itu dan langsung nyemprotin ke kaki kiri Alex, Alex Cuma bisa pasrah,

Selesai nyemrot boto parfum di balikin lagi ke Alicia
“Whattt??” teriak Alicia histeris sambil nutupin mulutnya , Alicia Shock berat ngeliat isi botol parfumnya yang kandas. Marc ngga pake kira kira nyemprotinnya

“tenang besok kakak beliin yang baru, okeh? Jangan berisik ntar di cubit mami taurasa”

“ hihihi asyikkkk, 2 botol yah?” sahut Alicia sambil memeluk lengan kiri Marc dengan manja.

“Iyaah, cerewet”  bisik marc menyudahi

Acara mulai berlajalan, Alex masih penasaran dengan sepatunya. Lalu ia menyomot sepatunya dan mengamati dengan seksama lalu tersadar pada angka di dinding sepatu itu “42”.  Pantesan sempit, Alex langsung melirik kea rah Marc dan menyikut lengan marc yang tengah asyik memperhatikan MC karena sebentar lagi namanya disebut.

“Marc ngg ngerasa kegedean sepatu yang kiri? “

“Apa sih lex, sebentar lagi di panggil “

Bukannya memperhatikan apa yang dikatakan Alex Marc terus memperhatikan ke depa hingga namanya di panggil. Ia maju ke depan menerima Award, selebrasi di atas stage, lalu sepatu kirinya melayang kea rah audience. Satu ballroom tertawa riuh. Marc malu bukan main. Sementara Alex langsung menuju ke rah jatuhnya sepatu Marc yang ia yakini itu adalah sepatunya.

MC mengomentari tindakan Alex sebagai hal yang sangat terpuji karena mengambilkan sepatu sang kakak. Usai mengambil sepatu Alex justru kembali ke bangkunya, membuat MC dan orang orang di ballroom bingung. Dugaan Alex benar sepatu mereka tertukar, inilah akibat punya sepatu model dan warna sama. Ketuker deh, ia segera mengenakan sepatunya lalu membawa sepatu Marc ke depan. Audience pun bertepuk tangan. Alex girang bukan main, tapi ada komentar yang meruskan suasana hatinya

“Adiknya marc oke juga, tapi kok pas lewat wanginya wangi parfum cewek yah”

“ini semua ulah mrac yang membabi buta menyemproti kakinya dengan parfun Alicia” geram bathin Alex dengan wajah yang tetap tersenyum

“Nih sepatu lo, gw bilang juga apa ketuker, masa lug a nyadar sih pake septum kegedean?”  protes Alex sambil berbisik di telinga Marc. Bukannya menyesal malah marc terkekeh…

“ya gw pikir sepatunya yang mekar hehehe” kilah Marc tak mau kalah











Selasa, 05 April 2016

The Rest of My Life #FIN

Hellow...
firstly mau minta maaf sama yang udah bolak balik ek blog ini nunggu FF baru tapi belum ada juga.
Secondly mau bilang terimakasih yang sebesar besarnya meski ngga ada cerita baru tapi kalian tetep rajin mondar mandir nengok blog ini
Thirdly makasih buat para pembaca baru FF, kalian pasti senang ketemu blog ini khususnya pemuja Dewa ganteng marc marquez

Cukup kayaknya kata pembuka hahaha, yap. Fiuh! hmmm lama banget ya blog ini ngga di update, anyway berkat kalian yang rajin dateng maka blog tetep di urutan atas FF motogp.

Swear saat nulis ngga ada niat buat pengen jadi nomor 1, tapi karena mungkin nulisnya sepenuh hati, sepenuh cinta sama Marc, hasilnya pun sampai ke hati.

Buat yang nunggu nunggu akhir cerita TROML, here is especially for you....


***

Aku terus berjalan menatap matahari yang semakin tenggelam di balik awan gelap. Melihat matahari seperti melihat diriku, dulu aku bersinar bercahaya lalu kini saatnya aku tenggelam. Aku tidak tau kemana kaki ini membawaku melangkah. "Ah kaki sudah bisa berjalan lagi" sadarku.

Aku menoleh ke belakang, sepiii....ranting ranting kering, pohon oak yang meranggas siap menyambut datangnya musim dingin. Suara burung gagak, seperti mengundang kematian. Semua diam tak bergerak, bahkan suara desiran anginpun alpha.

kaki terus berjalan melewati bukit terjal, tak beralas, kurasakan dingin tanah yang kupijak. namun aku terus berjalan. Entah apa yang kucari karena aku tidak tau apa yang telah hilang. Entah apa yang akan kutemukan di depan sana karena aku tak pernah mencari.

Matahari semakin tenggelam, sinar merahnya meredup. Tak kutemukan apapun di penghujung langkahku, kecuali jalanan telah habis. Ujung jemari kakiku berhenti tepat di bibir jurang terjal. Baru kurasakan angin lembah berhembus di jari jari kakiku. dingin, menusuk hingga ke tulang. bibirku bergetar. matahari telah tenggelam di ufuk barat. Aku masih berdiri di ujung langkahku. Hanya perlu sekali melangkah maka aku akan tenggelam seperti matahari itu.

Udara! aku ingin menghirup sebanyak banyaknya, aku ingin merasakan udara untuk terakhir kalinya. Kubiarkan udara itu masuk mengisi penuh paru paruku dan kubiarkan eritrosit membawanya keseluruh bagian tubuhnku, ke sudut terkecil sel selku. Aku menikmatinya. Udara...

Aku pejamkan mataku, betapa nikmatnya udara saat kau menghirup untuk terakhir kalinya. bibirku menyungging senyum. lalu kubuka mataku. kakiku siap melangkah ke udara...

'Ilona !! jangan lompat..kumohon sayang... tetaplah di sini!!!"

Aku tersentak, kutarik kembali kaki ke tempat semula, beberapa butir bebatuan tergeser dan melayang jatuh ke dasar jurang...aku tak mendengar suara apapun di dalam sana, entah sedalam apa jurang yang ada di depanku.

matahari telah tenggelam, tapi aku tau siapa sosok yang memanggilku itu, "Marc...kaukah itu?"

"iya ini aku..kumohon kemarilah, jangan tinggalkan aku...." Marc perlahan terus mendekat

Ruang hampaku terisi saat pertama mendengar suaranya, aku seakan tau apa yang kucari. Aku telah menemukannya. Aku berlari lalu menghambur ke dalam pelukannya...

"bagaimana kau bisa ada disini? " tanyaku

'Aku akan selalu ada di manapun kamu ada hingga akhir nafasku...."

'oh marc..." aku memeluknya erat sambil terus mendesahkan namanyan" marc..marc...marc...'

****

"makanlah dulu, sudah seperti tengkorak hidup tampangmu " Ucap Alex sambil menyodorkan sekotak spagheti yang masih hangat. Marc meletakkan koran yang dipegangnya. Headline berita di spanyol di dominasi oleh berita rencana pembunuhan terhadap Ilona, akhirnya masyarakat mengetahui siapa kekasih Marc marquez yang selama ini tersimpan rapat. Sayang sekali saat berita ini tersebar Ilona tergeletak tak sadarkan diri akibat percobaan pembunuhan oleh Carbonel, seorang perawat rumah sakit yang menjadi penggemar berat Marc marquez C.arbonel yang berhasil kabur setelah melakukan percobaan pembunuhan akhir tertangkap saat sedang mabuk mabukan di sebuah bar di salah satu sudut kota sevilla.

"Repot juga punya wajah ganteng" seloroh Alex

Marc terhenti menyuapkan spagheti ke dalam mulutnya " maksudmu apa lex? jadi kau menyalahkan aku karena Ilona hampir terbunuh? Hei banyak rider lain ganteng tapi pacarnya ngga dubunuh fans-nya?"

"eitss...sabar Marc, maaf kalau aku menyinggungmu..tapi aku tidak bermaksud begitu,

Marc kehilangan selera makannya, ia meninggalkan Alex kembali masuk ruang ICU, menemani tubuh diam Ilona.

Marc menatap ilona, wajah itu tetap diam. Melihat lebam biru di leher Ilona, membuat amarah Marc meradang, namun menatap wajah tanpa dosa ilona amarahnya hilang yang tersisa hanya rasa cinta dan takut kehilangan.

'ilona..dengarkan aku...tak bisakah kau mendengar, setiap hari aku memanggil namamu, bangunlah..."
 yang ada dalam diri marc adalah keyakinan, keyakinan bahwa Ilona akan terbangun, entah kapan. Saat ini tugasnya adalah terus percaya akan keyakinan itu.

"Ilona jangan pergi, tetaplah di sini bersamaku ....ilona sayang...bangun..." ucap marc sepenuh jiwa dengan suara bergetar menahan tangis. Seandainya alex tau betapa rapuhnya dia saat ini.

Marc terkesiap ketika dilihatnya airmata mengalir di sudut mata Ilona. Apakah Ilona mendengar kata katanya? Marc semakin mendekat, ia ciumi pipi Ilona kemudian berbisik lembut di telinga ilona

"Sayang bangunlah, jangan pergi..jangan tinggalkan aku.....'

Marc terus mengulang kalimat itu entah berapa kali hingga marc tertidur di kursinya dengan kepala bersandar di bantal Ilona.

Samar..samar marc mendengar suara memanggilnya " Marc,,,,marc..marc...'
Marc terbangun, Ilona memanggilnya. Ilona sadar dari komanya......

Marc terus terjaga, agar ia adalah orang pertama yang dilihat saat Ilona tersadar. Ilona kembali memanggil namanya kali ini dengan kelopak mata yang bergerak gerak, berusaha terbuka.

Ilona mengedip dengan lemah bebarapa kali untuk beradaptasi dengan cahaya. Koma yang cukup panjang membuat matanya sensitif terhadap cahaya. Marc mendekatkan wajahnya, sedekat mungkin.

"Marc..." panggil Ilona lemah di balik masker oksigen yang menutupi mulutnya

" iya sanyang...ini aku...terimakasih sayang atas perjuanganmu terus bertahan untukku..."

Marc memeluk Ilona. Marc begitu bahagia ketika Ilona memanggil namanya. mengenali wajahnya. MAsih lekat dalam ingatannya ketika dokter menginformasikan bahwa akibat cekikan carbonel ilona mengalami hipoksia yang menyebakan sel sel otaknya kekurangan oksigen cukup lama. Salah satu konsekuensinya adalah Ilona kan kehilangan beberapa memori di masa lalunya. Bersykur bahwa bukan memori tentang dirinya yang hilang.


****

Juga bukan keahlianya balet yang hilang dari memorinya. Tetapi lumpuh yang pernah di alaminya akibat MG!.

Marc berdiri memberikan standing applause. Ini adalah penampilan balet perdana Ilona setelah hampir 4 tahun vakum. Marc seperti mendapat kado terindah ketika akhirnya ia tau gadis lumpuh itu adalah penari balet terbaik di spanyol.

" jadi kau jatuh cinta dengan gadis lumpuh itu, sungguh romantis yah" komentar Ilona

'Jadi kau masih tak mengingatnya ya, aku sudah menceritakan puluhan kali" kilah Marc sambil mencium lembut telinga Ilona, Ilona menarik lehernya.

"kenapa kau suka selalu menciumku di telinga?'

'Hmm kebiasaan, saat kau koma, bibirmu tertutup masker oksigen, pipimu pun ada karet pengikat maskernya hahaha"

Ilona mencubit pinggang Marc, lalu bergelayut manja dalam pelukan Marc.

"terimakasih marc, kau selalu ada untukku bahkan di saat kematian akan menjemputku"

'bahkan seandainya bisa malaikat pencabut nyawapun ingin kuhalau..." sahut marc yakin dengan tatap mata tajam menembus hingga ke reluang hati Ilona paling dalam. tatap mata yang meykinkan bahwa kata katanya bukan gombal

"marc biar seribu kematianpun aku akan selalu mencintaimu, dan seribu kelahirankupun aku akan tetap memilihmu menjadi pasanganku " Ucap Ilona sambil menyapu lembut pipi marc dengan jemarinya.

Marc menangkap jemari Ilona di pipinya lalu mencium jemari wanita yang sangat ia cintai itu. Ilona tersenyum bahagia menatap Marc, membiarkan lelaki itu mencium lembut jemarinya. 

"Sungguh aku ingin menghabiskan umurku bersama lelaki ini selamanya" bisik hati Ilona

Marc berhenti mencium jemari Ilona lalu manarik Ilona ke dalam pelukannya, menyisakan jarak hanya beberapa milimeter. Bahkan hembusan nafas mereka saling beradu, dan membaur, melebur menyatu dalam satu tarikan nafas.

Lampu sorot panggung mengarah kepada mereka berdua, membuat mereka tersadar saat ini berada dalam aula. Aula besar untuk konser balet Ilona dengan bintang tamu Marc, 8times motoGP world cahmpion!

Deru suara motor berpadu dengan orkestra musik pengiring balet, kelembutan yang beradu dengan keberanian, feminisme yang bertemu dengan maskulinisme. 

Pertunjukan berakhir menegangkan Marc meluncur ke arah Ilona yang sedang melakukan pose arabesque. motor berdecit dengan bertumpu pada ban depan, lalu Marc mencondongkan wajahnya mencium Ilona dalam pose arabesque, Semua penonton terpukau...Riuh tepuk tangan dan teriakan histeris menutup pertunjukan itu. Kemudian layar tertutup

_END_

Pertunjukan balet yang dipadu dengan aksi motoGP menjadi acara yang sangat ditunggu tunggu setiap tahunnya di Spanyol. Mereka akhirnya menikah dikaruniai anak anak yang sehat dan lucu, bahagia hingga akhir hayat.


Cerita ini terinspirasi hayalan penulis, suatu hari nanti Marc pacarnya adalah balerina 





Senin, 09 November 2015

MotoGP 2015 is over, Sepang Saga hingga Spekulasi Valencia


This is my point of view about marc-marquez




Tulisan ini saya buat berdasarkan apa yang saya baca dari website seorang jurnalis bernama David Emmet. Setahun yang lalu saya sempat berseteru dengannya di twitter karena saya pro Alex marquez sedangkan dia pro Jack Miller pasca clash antara Alex dan Miller di PI tahun lalu yang kemudian Miller menekan Alex saat di Sepang. Saya berpendapat bahwa sportivitas dan fairness harus tetap di jaga dalam olah raga. Dan si david ini menjawab bahwa kedua hal tersebut tidak akan membawa jadi juara dunia. Saya bilang, anda salah and just wait and see kata saya. Lalu keyakinan saya terbukti, saya berterimakasih pada Tuhan, olah raga ini masih terjaga baik.

Tahun ini saya kira kita kan berseteru lagi tapi, ternyata ia sudah lebih baik dengan mengumpulkan fakta-fakta dan tidak terbawa perasaan. Tulisan David kali ini menarik untuk saya tulis lagi dalam bahasa Indonesia.

Semua belum tentu seperti yang kita lihat

Masih ingat PI? Disebut sebagai race motoGP paling menegangkan sepanjang sejarah, saya lihat wawancara beberapa wartawan motogp yang sudah senior, fiuhhh menguras adrenaline. Semua setuju sampai pre-race sepang. Mencengangkan ketika Rossi tiba tiba menyerang Marquez dengan tuduhan yang mengagetkan. Bahkan marquez mengira awalnya celoteh Rossi itu becanda, ternyata Rossi serius menuduhnya, bocah itu baru benar benar sadar setelah pre event itu selesai, ia melihat lagi video pre-event itu dan ia sadar rossi, serius.



Di Valencia; yang dicapai oleh Jorge adalah yang ditakutkan Rossi, pole position. Semua tau Jorge itu ahli banget start. Dan meski saya ngga suka Jorge tapi saya harus jujur Jorge itu start-nya oke banget dan bawa motornya kayak dani, halus. Jujur kalo liat Marc race saya selalu mau copot jantungnya saat mengikuti Marc, setiap tikungan rasanya mau jatuh. Tapi saya tetap cinta Marc melebihi pebalap manapun, saya jatuh cinta dengan personality-nya.

Valencia race day, temperature kurang lebih sama dengan hari sebelumnya, dan Honda harus bergelut dengan masalah ban depan-nya. Race berlangsung Rossi melesat, menyalip kanan kiri rider non pabrikan, dam sekejap dia berhasil memangkas jarak. Btw Marc juga pernah start di belakang loh saat di Valencia, dan menang, jaman dia di moto2.

Marc terus menjaga jarak dengan Jorge untuk tidak terlalu jauh, dengan beberapa kali sliding di tikungan, masalah ban depan masih belum teratasi, marc mencoba sebisa mungkin untuk tidak tertinggal jauh, Marc ingin meng-overtake Jorge di last terakhir sekitar kurang 3 atau 2 lap. Style Marc kalo balap Jorge biasanya di lap terakhir, coba deh lihat race yang battle sama Jorge, dia selalu balap di lap-lap terakhir. ( yang saya ingat  sepang 2014, aragon 2014, PI 2015)

Jarak dengan dani sempat menjauh karena dani menurunkan kecepatan untuk mengurangi suhu ban, strategi gini juga dilakuakn marc saat di PI, menurunkan kecepatan saat suhu ban terlalu panas, istilahnya manajemen ban gitu deh. Sayangnya pas marc yang begitu di PI dianggap ngasi jalan Jorge.

Setelah di rasa suhu ban udah oke dani mendekat lagi dan langsung nyalip marc, marc kaget sebab dari tadi ngincer nyalip Lorenzo eh tiba tiba dani yang nyalip, beruntung pas mau nyalip balik dani melebar jadi marc lebih gampang nyalip tapi jarak sama Jorge jadi jauh, ngejer lagi tapi lap kurang sedikit, marc harus hati hati dia ga bisa kayak di Sepang karena sudah dinasehati RD untuk tidak terlalu mengambil resiko overtake, boleh overtake asal clean, dan susah banget karena Jorge kenceng banget dan presisi saat belok ngga ada celah buat Marc overtake. Dan kejadian ini di mata Rossi dianggap sebagai pengawalan terhadap Jorge. Hiks om Vale plis deh om.

Inilah faktanya…

Marquez sudah pada batas maksimal saat berusaha bertahan mendekati Jorge, menjaga gap jarak agar tidak terlalu jauh sehingga akan mudah mengovertake saat lap lap terakhir.

Versi manakah yang benar? Mari kita dengar pandangan dari pebalap lain

Dia adalah Dovi, pebalap italia yang tidak emosional sehingga pendapatnya adalah objektif. Menurut Dovi, limit atau bukan yang bisa bilang hanya rider itu sendiri, penilaian dari lauar belum tentu benar sebab beda motor beda karakter, motor yang sama bahkan memiliki karakter berneda di hari berbeda di sirkuit berbeda. Jadi sangat variatif. Dovi bisa mengatakan hal demikian karena dovi pernah mengendari 3 motor berbeda.

“The one point which Rossi did press home in his attack on Márquez was that it was unusual for the Spaniard not to ever attempt to pass the rider in front. "For me, if you check the races of Marc Marquez in the last two years you know he always tries to overtake and minimum on the last lap," Rossi said. "So the question is why Marc Marquez never tried to overtake Jorge Lorenzo and never tried to make one attempt on the last lap?"

Márquez' explanation was simple. "I don’t know about Dani, but I was struggling with the front, especially in the beginning," Márquez said. "Then in the end, in the last six laps, I see that the victory was possible, but when Dani overtake me we lose this half second, it was impossible to catch Jorge again." Márquez said that his plan had been to try to pass in the final lap, but his attack had been preempted by Pedrosa, the exchange between the two Repsol Hondas putting too much gap between them and the Movistar Yamaha of Lorenzo.”

Benarkah Marc menjadi Santa buat Jorge?

Rasanya sulit mempercayainya, Jorge menegnal marquez sebagai orang yang mencuri popularitasnya di spanyol. Marquez mengenal Jorge sebagai rival untuk memperoleh championship. Tiadak ada yang Marquez suka kecuali megalahkan Jorge, sehingga Jorge pun menganggap Marquez sebagai pebalap yang berbahaya.

Tuduhan Rossi kepada Marquez Nampak seperti ingin mengalihkan tanggung jawab gelar Juara dari pundaknya ke orang lain yang diserangnya yaitu Marquez.

Di Valencia meskipun Rossi mengawali race dengan bagus memberikan hiburan pada kita semua di mana Rossi membalap dengan sangat cantik satu persatu pebalap non pabrikan ia lewati tanpa perlawanan. Naun race pace nya rossi tidak bisa mengejar 3 besar di depan. Race pace- Lorenzo dan marquez dalam range 1’31.5-1’31.9 selama race berlangsung. Pace pedrosa adalah 1’31.7-1’32 sedangkan rossi adalah 1’32.1-1’32.2. Artinya apa? Meskipun rossi start di depanpun tidak cukup memenuhi kecepatan untuk menjuarai balapan, kecepatan tersebut cukup di posisi 4. Rossi tidak punya pace yang cukup untuk mengalahkan Jorge bahkan untuk mengalahkan duo rider Honda pun tidak cukup. Race pace secara kasar sejala dengan apa yang ditunjukkan saat free practice.

Dengan menggantungkan pebalap Honda untuk mengalahkan Lorenzo, Rossi melepaskan tanggung jawab terhadap kegagalan yang dialaminya.

Selain menuduh marc menolong Lorenzo di sepang dan Valencia, rossi pun menuduh marc menahannya di PI, kenyataannya justru Marquez membantunya menambah selisih 5 poin, ianone justru yang mengurangi 3 poin karena finish di depan Rossi.

Di sepang rossi tidak memiliki kecepatan yang cukup untuk mengejar Jorge. Rossi juga tidak memiliki kecepatan cukup untuk pergi meninggalkan battle dengan marquez. Saat itu kecepatan Rossi dan Marquez sama, jika Rossi memiliki kecepatan lebih maka dia bisa lari dari marquez tanpa terkejar.

Jorge mengatakan bahwa dirinya pantas mendapat juara dunia, sebab ia menang dari segala sisi dari Rossi, jumlah kemenangan, pole position, fast lap, leading race, leading practice dan lain –lain. Jorge hanya kalah di konsistensi sebab di Qatar Lorenzo tidak tampil maksimal karena busa helmnya turun, di argentina Jorge sakit bronchitis, di Silverstone helmnya berembun, di misano DNF, jika Jorge tidak mengalami hal tersebut dia akan tetap menang dengan poin 11-14 di atas rossi, terlepas dari anggapan pertolongan rider Honda.

Poisoning the well

Secara umum, keputusan Rossi untuk menyerang Marquez di depan public telah merusak kredibilitas seri motoGP mengotori kejuaraan yang diperoleh Jorge dan performanya rossi sendiri. Dengan menyerang Marquez, artinya rossi membenarkan bahwa dirinya tidak mampu memperoleh championship dengan tangannya sendiri dan memerlukan pertolongan dari rider Honda untuk dapat menang. Mengapa Rossi berpikiran menyrang mereka dengan tuduhan-tuduhan itu hingga sekarang masih misteri.

Waktu dan cara Rossi menyerang itu sendiri cukup menarik. Pertama, ia bicara pada media televise Italia mengenai komplainya, metode yang sama yang digunakannya dengan cara mempersuasi Ducati saat ia ingin ada perubahan yang diinginkannya. Pada brief media yang dipilihnya ada hal yang tidak biasa, mematahkan kebiasannya selama ini, dimana Rossi membuka pembicraan pada media dengan bahas italia sebelum beralih ke bahasa inggris. Rossi mengatakan tuduhan dalam bahasa italia agar lebih tepat dan baru menterjemahkanny ake bahasa inggris, rossi piker bahasa inggrisnya ekselen, jelas ia masih berpikir dalam bahas italia.



Dia akhir seri saat Carmelo Ezpleta mendatanginya dan mengucapkan selamat Rossi mengatakan ini pada Ezpleta "I told you so! Didn't I tell you on Thursday this would happen?"

Rossi telah bertemu dengan Ezplata pada hari kamis tentang "Spanish plot" untuk melawan dirinya. Dan kata kata yang sangat menggelitik adalah kalimat setelahnya yaitu “Aku tunggu anda di motorhome nanti” kata Rossi. ". sebagai pebalap motoGP mengatakan demikian adalah diluar kewajaran dan kesopanan, Ezplata adalah CEO Dorna, orang yang menyelenggarakan motoGP. Carmelo Eplata lah yang berhak memanggil rider, bukan sebaliknya ia dipanggil rider seenaknya

Setelah kekalahannya yang ia anggap akibat Marquez, Rossi tidak muncul ari Gala Award Ceremony. Hal tersebut bukan hanya menghina Dorna sebagai organisasi penyelenggara tetapi juga FIM federasi dunia yang memberi ijin berjalannya motoGP. Ini adalah tanda selanjutnya bahwa rossi akan menerima kerugian yang buruk dengan tidakannya dan tidak ada kebesaran jiwa menerima kekalahannya. Rossi yakin bahwa orang lain lah yang harus disalahkan atas kekalahannya kekalahannya.

Betulkan Rossi lebih besar dari motoGP?

Strategi rossi ini berbahaya, karena melukai kejuaraan dan dirinya sendiri. Serangan Rossi terhadap Marquez tidak hanya merusak kredibilitas kejuaraan tahun ini tetapi kejuaraan di masa depan. Menuduh pebalap lain melakukan kecurangan adalah seperti membuka kotak Pandora dan paranoid jika tidak segera dijinakkan maka akan tumbuh tidak terkendali

Apakah motogp curang? Jika motoGP curang, kita tau motoGP perlu banyak uang maka pasti Rossi yang akan terus dimengkan. Rossi masih jadi raksas olah raga, ia lebih besar dari seri motoGP itu sendiri. Jika Dorna curang demi motoGP tetap laku pasti bukan Jorge yang menang tapi Rossi atau Mrquez sebagai rider penyedot tiket

Apakah Marquez ingin orang spanyol yang menang? Tentu dia ingin orang spanyol menang yaitu dirinya sendiri. Rider motor adalah orang yang egois dan hanya peduli terhadap keberhasiln dirinya sendiri.

Kebenaranya adalahBisakah kita percaya apa yang kita lihat pada hari Minggu ? Fakta berbicara, dan kita harus hati hati untuk tidak terbawa pada hal hal yang tidak terjadi. Apakah Marc Márquez benar-benar membiarkan Jorge Lorenzo menang ? Iya tau tidak, itu adalah spekulasi . Menyalahkan Marc marquez terhadap kegagalan Rossi meraih gelar ke 10 nya?? Itu tidak adil Rossi harus juga menyalahkan Ianone, atau menyalah dovi yang menyalipnya di Austin, atau ianone yang menyalipnya di mugello. Semua rider menggangunya dalam kejauaraan ?? tentu saja itu adalah pemikiran yang picik.


Ada 18 race dalam satu musim dan poin diperoleh dari setiap race, dan setiap race berjalan sesuai dengan siklusnya, selalu ada kejutan, dan keunikan di setiap race nya. Pada 2015 , itu Jorge Lorenzo , memiliki sedikit kelebihan sedangkan Rossi seperti singa , dan menempatkan dirinya sebagai penalap yang besar dan bermartabat yang memiliki jalan cerita sesuai dengan keinginanya . Tapi sejak sepang dan seterusnya martabatnya hilang, rossi seperti pebalap baru yang mencari alas an untuk kegagalannya.


Hal tersebut menodai citra dirinya sebagai pebalap yang bermartabat sepanjang waktu. Lebih penting lagi, hal tersebut juga menodai image balapan motor khususnya motoGP. Tentu saja hal ini sangat sangat buruk sebah balapan motor ini akan terus ada meskipun Rossi pension.Kadang-kadang , seorang atlet namanya lebih besar dari olahraga itu sendiri. Tapi olahraga lah yang harus memastikan bahwa olah raga tidak akan hancur oleh reputasi atlet ketika ia bermasalah atau meninggalkan olah raga tersebut, akan terus ada legenda legenda baru yang lebih baik


and kalau mau baca tulisan david emmet bisa klik link ini @motomatters


note for +Marc Márquez i you read this, you have to know that I believe in you, you are clear, honest and polite, smart and good personality. Keep positive even you have any reason to be negative, be positive unconditionally.



Senin, 14 September 2015

The Secret Story #8




My heart is melted when i saw you that afternoon. Please stop to make me fall in love with you +Marc Márquez 

Akibat kejebak suasana romantis dan denger kata kata so cheessy, jadi kepikiran untuk bikin Secret Story #8 yang romantis.




Valencia, Spain

Marc hanya pasrah ketika Alex mendandaninya siang itu. Ia percayakan masalah mix and match baju untuk kencan hari ini pada Alex. Lagi pula sebenarnya Marc setengah hati menerima kencan buta ini. Entah siapa yang akan di kenalkan Alex padanya. Marc memakai celana gass jeans biru dengan aksen bolong bolong di paha. "Pakai jaketku ya " kata Alex sambil menyomot jaket miliknya yang tergeletak di meja.

Marc menolak " Ngga perlu lex, aku pakai jaket ini saja " sanggah Marc seraya memakai jaket repsolnya.

Alex mengehmbuskan nafas berat " Marc siang ini jadwalmu adalah blind date bukan pers conference motogp"

"Sudahlah, aku lebih nyaman begini" sambung Marc sambil mengenakan topi mm93-nya. Alex hanya bisa geleng-geleng,

"Kau akan menyesal Marc dandan ala kadarnya begitu" kata Alex menakuti

"Memang kau akan mengenalkanku ke siapa? selena gomez?"

"Lebih cantik dari Selena Gomez " Jawab Alex yakin

Marc tidak menjawab dia hanya tersenyum setengah, wajahnya tampak kecut. Hatinya ragu, tapi harus. Sudah tidak ada gunanya lagi menunggu Eve.  " Love is just a big illusion! Eve tidak pernah nyata, ia hanya illlusi, I should try to forget ! Marc bukan lelaki gila yang mengharapkan suami Eve mati setelah pernikahan. Namun dirinya pun tidak yakin dengan perkenalan ini. Rasanya ingin membatalkan saja. Lebih baik kemarin ikut bersama mama dan Anabelle pulang ke UK. dalam kekalutan hatinya yang terbaca dari wajahnya.

Alex tiba tiba bertanya "Kau yakin Marc?"

'yakin Apa?

" akan membuka hatimu untuk wanita yang akan kukenalkan"

"Aku tidak tau, ..ehm aku sedang berfikir untuk membatalkannya saja"

Alex terlonjak " ehhhh nay nay, nooooo, tidak Marc, jangan ! Kau harussss dating, FIXED!

"Terserahlah, atur aja"

"Good!, lets go !

"Eh sebentar lex, aku bawa gitar ya..' kata Marc

Alex mengulum senyum.






*****


Eve berjalan gontai kali ini justru tubuhnya yang ditopang oleh koper besarnya. Kakinya lecet. Eve menoleh ke kanan kiri, sudah sepi. Pengantin yang kabur dan hari ini jadi turis terlantar. Siapa yang peduli jika hari ini ia mati sekalipun.

Mata Eve tertuju pada sungai jernih yang mengalir, airnya bening tidak seperti sungau sungai di Jakarta. Pasti dingin sekali, apalagi saat itu sedang musim gugur. Eve memejamkan matanya, dalam memorinya terekam wajah Marc tadi siang yang membuang muka ketika menatapnya. Rasanya sakit sekali mengingatnya. Eve berdiri di ujung pagar pembatas sungai. Kakinya gemetaran karena dingin dan juga lapar, lapar yang sudah tidak dipedulikannya lagi. Eve melepas sepatunya dan kaus kakinya, dingin sangat menusuk besi pagar yang ia injak seperti bongkahan es dinginnya. rahang Eve mengeras, menahan dingin dan menguatkan hatinya. Eve memejamkan matanya kali ini muncul bayangan Annabelle yang inosen. Eve tak mampu membendung air matanya ketika bayangan Annabelle muncul. Eve menggigit bibirnya. Tubuhnya semakin bergetar dan pegangan tangannya terlepas. Tubuhnya limbung dan terjatuh

*****



Garden Passage Valencia

tempat ini adalah salah satu tempat paling romantis di Valencia, diam-diam Marc mengagumi Alex yang memiliki pengetahuan luas di luar sirkuit. Marc melihat dirinya yang tidak pernah tau dunia lain di luar sirkuit. Entah sudah berapa kali Marc ke Valencia, namun dirinya tidak pernah tau ada taman seindah ini di Valencia. Marc tersenyum sumringah

Marc, aku mengantarmu sampai sini, kau temui dia. dia ada di dalam sana. Marc terperangah

"hah?? tunggu lex, aku tidak tau wanita yang mana? kalau salah bagaimana?" protes Marc serya menarik lengan kemeja Alex

Alex tertawa, sambil berusha melepaskan cengeraman tangan Marc dari lengannya.

'hahaha, oke aku kasih code, dia berambut hitam, agak ikal, okay ? Selamat berjuang brother!" Kata Alex sambil menepuk nepuk pundak Marc, lalu setengah berlari meninggalkan Marc

Marc duduk di salah satu bangku taman, sambil memainkan gitarnya, bibirnya bersenandung mengnguti nada nada yang keluar dari setiap denting yang ia petik

"This Romeo is bleeding
But you can't see his blood
It's nothing but some feelings
That this old dog kicked up

It's been raining since you left me
Now I'm drowning in the flood
You see I've always been a fighter
But without you I give up

Now I can't sing a love song
Like the way it's meant to be
Well, I guess I'm not that good anymore
But, baby, that's just me....



Marc terhenti, ketika pundaknya merasa ada tangan yang menyentuhnya dari belakang. Sentuhan dengan cara yang sangat ia rindukan. Marc memejamkan matanya. Tangannya meraba dan menggenggam jemari itu. Jantungnya berdetak lebih cepat

"I love you just the way you are, Marc. Aku tidak mau berpisah lagi denganmu, selamanya"

Marc merinding mendengarnya. Pasti saat ini dirinya sedang mabuk melihat Eve kemudian duduk di sampingnya lalu bersandar di pundaknya. Marc menyentuh rambut hitam yang tergerai. Meyakinkan dirinya bahwa saat itu ia benar benar sadar.

Marc masih tak sanggup berkata-kata, ia meletakkan gitarnya dan memiringkan badannya, menangkup wajah Eve dengan kedua belah tangannya. Mata Marc berkilat seperti kaca karena air mata mulai melapisi lensa matanya.

dengan suara bergetar marc melanjutkan lantunan lagu tadi :

And I will love you, baby, always
And I'll be there forever and a day, always
I'll be there 'til the stars don't shine
'Til the heavens burst and the words don't rhyme
And I know when I die,
You'll be on my mind
And I'll love you always....




Eve tak mampu menahan rasa hatinya yang bahagia, terharu, menyesal, bersalah, rindu semua campur aduk jadi satu. Eve menenggelamkan dirinya ke dalam pelukan Marc dan menumpahkan tangisnya di sana.


Marc mencium lembut ujung kepala Eve lalu menengadahkan kepalanya ke atas. "Thanks God "

Hujan mulai turun, sampai akhirnya Eve sadar hujan semakin deras "Marc hujan ayo kita berteduh"

"Eve, Bagiku setiap hari tidak ada bedanya bagiku setiap hari mendung dan hujan sejak kepergianmu"

'Marc, maafkan aku, aku berjanji mulai saat ini aku tak akan pernah lagi pergi darimu" ucap Eve, sambil menganggkat wajahnya dari pelukan Marc

Air hujanpun membasahi wajah Eve, mengusir airmata di wajah eve. Bukan lagi air mata yang membasahi tapi air hujan....biarlah hujan menggusur pergi mendung dan kepedihan Eve selama ini.

Marc mengangkat dagu Eve, menatapnya dalam lalu mencium lembut bibir Eve. Sudah lama sekali sejak bertahun tahun lalu terakhir mereka berciuman.




From my youngest years till this moment here
I've never seen such a lovely queen
From the skies above to the deepest love
I've never felt crazy like this before




Hujan pun berhenti, angin mejelang musim dingin berhembus meniup tubuh basah mereka. Marc mendekap Eve. Marc teringat amsterdam, saat ia memeluk eve di penghujung hari setelah Eve kehujanan. 


Eve berbisik lembut di telinga  Marc 

"it is so cold
You are here to warm my soul
You came to mend a broken heart
You gave my life a brand new start
And now I'm in love...again with the same person"


Marc memejamkan matanya, mendekap erat tubuh Eve ke dalam pelukannya

****

Marc membuatkan segelas hot chocolate untuk eve. Eve berdiri di balkon menatap ke luar. Marc memeluk Eve dari belakng usai meletakkan hot chocolate tadi di atas meja. Eve meresponnya, mendekap tangan marc yang melingkar di pinggangnya.

'Marc, aku ingin bertemu Annabelle, aku rindu sekali padanya "

marc menyandarkan dagunya di pundak Eve sambil tetap memeluknya. 'Segera, aku pun sangat kangen dengan anak itu "

"Aku malu padamu Marc, kau merawatnya sendiri hingga Annabelle tumbuh besar, tanpa aku"

'Aku bersyukur ada annabelle, aku melihatmu dalam dirimu pada Annabelle, itu yang membuatku bertahan untuk tetap hidup. seandainya tidak ada anabelle, dan kau pergi begitu saja dari hidupku, mungkin aku lebih baik mengakhiri hidupku "

Eve langsung berbalik dan meletakkan telunjuknya di atas bibir Marc "Sssshh jangan bilang itu lagi, aku pun hampir saja melakukan hal yang sama sehari menjelang pertemuan ini, betapa tipis batas antara awal kebahagian dan puncak penderitaan"

"aku berhutang nyawa pada Alex karena dia yang menyelamatkanmu, aku segera meninggalkan sirkuit karena aku berfikir aku sudah mengalami halusinasi melihatmu di mana mana, aku sama sekali tidak mengira kau ada disini, aku benar benar masih tidak percaya. Aku takut untuk tertidur Eve, karena aku takut saat aku bangun semua yang kurasakan ini hanya mimpi. "

"Marc, ini benar benar aku, kau sedang tidak bermimpi, apa perlu aku menggigitmu?"

tantang Eve sambil mencubit pinggang Marc, Marc mengaduh manja.


Marc, I will be yours forever




ehhh udahan dulu ya... hihi daaa